Teminabuan,Nusantara Warta.Com, Organisasi Kesehatan Dunia, World Health Organization, WHO, yang merupakan salah satu badan PBB yang bertindak sebagai Koordinator Kesehatan Umum Internasional Bersama Kementerian Kesehatan RI dan rekanan serta TIM Kerja melaksanakan Join Monitoring Mission of SKIN NTDs Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan,20 Agustus 2024.
Kedatangan TIM Join Monitoring Mission of SKIN NTDs disambut Bupati Sorong Selatan diwakili oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Hukum Yoseph Bless,SH.MH,Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan Moses Blesia,SKM,Kabid Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Arlince Abecina Wato,SKM. sejumlah Kepala Puskesmas serta jajaran Dinas Kesehatan Sorong Selatan.
Prosesi penjemputan ditandai dengan penyematan Kain Timur dan Penyematan Mahkota Burung Kasuari Khas Sorong Selatan kepada TIM Join Monitoring Mission of SKIN NTDs.
TIM Join Monitoring Mission Of SKIN NTDs berasal dari International Expert Dr VR Rao Pemmaraju, Dr Alison Krentel,Dr Susana Nery ,Timker NTD Kemenkes dr. Regina Tiolina Sidjabat, M.Epid, dr. Trijoko Yudopuspito, MScPH ,Yayuk Agustin Hapsari, SKM,Timker YSSI Fransiska Meyanti, SKM, MKM ,Astinani Rumalean,National Expert dr. Zunarsih Mustafa, Sp.DVE, Prof. Dr.dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI,dr. M Riby Machmoed, MPH,Dari Tim dari WHO, Dr Dmitry Esin,Dr Regina Loprang,Dr Irvin,Dr Ajib Diptyanusa,
Partner / Donor dr. Herty Herjati, MPH dari USAID Act East,Dinkes Provinsi Papua Barat Daya,Corlina selaku Kabid P2Satriany Sani, S. Kep PJ Kusta-Frambusia Dinkes Provinsi PBD
Bupati Sorong Selatan yang diwakili oleh Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Hukum Yoseph Bless,SH.MH dalam sambutanya menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Joint Monitoring Mission of SKIN NTDs Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2024.
Yosph Bless meminta Kepala Dinas Kesehatan dan jajarannya untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam meningkatkan penyelenggaraan kesehatan masyarakat, bekerja sama dengan semua elemen baik di internal maupun masyarakat. Karenanya, jajaran Dinas Kesehatan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat hendaknya menciptakan komunikasi yang efektif dengan kata-kata dan melalui isyarat, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan intonasi suara.
Lebih lanjut harapnya, semua jajaran Dinas Kesehatan dapat berkomitmen untuk memastikan sebuah pelayanan kesehatan yang paripurna dengan tujuan utamanya adalah kepuasan pasien dengan minimnya keluhan tentang pelayanan kesehatan.Kepala Puskesmas dan jajarannya diharapkan untuk mempertajam pelayanannya.
Kami harapkan dengan kehadiran Tim visit di Kabupaten Sorong Selatan akan memberikan manfaat bagi petugas kesehatan dan masyarakat agar lebih meningkat pelayanan kesehatan yang maksimal demi terwujudnya Visi Misi pemerintah yaitu Mewujudkan Pemerintahan Yang Proposional dan Melayani, Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Secara Bertahap, Mewujudkan Perekonomian Daerah Yang Berdaya Saing dan Menjaga Kualitas Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan.
Semoga dengan adanya Kegiatan kunjungan Monitoring Penyakit NTDs di Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2024 maka diharapkan peran dan keaktifan Pengelolah Program NTDs Kabupaten, Kepala Puskesmas dan Pengelolah Program NTD di Puskesmas segera terbentuk dan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan alur proses dan output yang dihasilkan pada kegiatan Pertemuan Monitoring ini.
Koordinator Timker NTDs Kemenkes RI dr. Regina Tiolina Sidjabat dalam sambutanya menjelaskan bahwa Tujuan kami berkunjung Ke Kabupaten Sorong Selatan ini dalam rangka Joint Monitoring Mission Of SKIN NTDs dari tanggal 20 Agustus 2024 hingga 23 Agustus 2024 ,dengan tujuan untuk Bersama Tim akan menilai status terkini penyakit tropis terabaikan khususnya penyakit kaki gajah atau Filariasis,kemudian Kusta dan Frambusia jadi langsung untuk 3 Penyakit ini sekaligus.
Dan juga bertujuan untuk menilai dan mengevaluasi kinerja dalam pelaksanaan strategi eliminasi yang sedang berlangsung serta memahami tantangan untuk mencapai pengendalian dan eliminasi ketiga penyakit tersebut di Indonesia.
Dan setelah 3 hari di tempat ini kita berharap khususnya kementerian Kesehatan RI dan juga pemerintah mengharapkan adanya rekomendasi yang spesifik untuk peningkatan program penyakit NTDs melalui managemen program yang efektif strategi yang terintegrasi dan kemitraan yang kuat karena hal yang sangat penting dalam rangka menyusun indicator indicator RPJMM Tahun 2025 - 2029 tentunya kita membutuhkan masukan untuk kebijakan arah 5 tahun kedepan maupun RPJP 2045 menuju Indonesia Emas
Hingga sejauh ini ke 3 Penyakit ini walaupun bisa dikatakan penyakit tropis terabaikan tetapi kita harus berjuang agar bisa dieliminasi mulai dari kusta yang mana Indonesia merupakan negara ke 3 terbanyak di dunia,dan selain itu kita juga masih memiliki penyakit frambusia,selama Indonesia masih memiliki penyakit frambusia maka masih di kategorikan sebagai negara miskin.
Kami berharap kita tidak boleh takut jika menemukan pasien dengan penyakit frambusia maka harus ditangguhkan , dan diobati.Ketiga penyakit ini Filariasis, Kusta dan Frambusia adalah merupakan penyakit yang bisa di cegah sehingga WHO telah mengeluarkan Deadline untuk kita lakukan upaya upaya baik khususnya di Puskesmas karena semua penyakit ini harusnya di level Puskesmas dapat ditangani didiagnosis dan tatalaksana secara tuntas dan kami berharap dukungan dari pemerintah Sorong Selatan agar kegiatan ini dapat berjalan lancar melalui kunjungan dan diskusi diskusi pihak pihak puskesmas serta masyarakat untuk untuk mencari tahu hal apa yang sudah dilakukan dalam rangka penanggulangan ketiga penyakit ini. ( Team / Red)
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar