Teminabuan,Nusantara Warta.Com,Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren,SE selaku Peserta, PIM II Angkatan V LAN Tahun 2024 Makasar melaksanakan Sosialisasi ( Tanggap Peran ) Tanggap Perempuan Dan Anak Provinsi Papua Barat Daya.bertempat di Gedung Putih Teminabuan,12 Juli 2024.
Hadir dalam acara ini Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren ,SE, Asisten 1 Setda Sorong Selatan Yoseph Bless,SH.MH,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan Marthina Atanay,SKM.M.Kes,Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Sorong Selatan yang diwakili Kabid Sipora Hombore,,STh, pimpinan organisasi perempuan diantaranya TP-PKK,GOW,DWP,Bhayangkara,Persit, serta anggota organisasi perempuan di Sorong Selatan.
Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren ,SE dalam sambutanya menjelaskan bahwa maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah dalam jangka pendek diharapkan terwujudnya layanan pengaduan dan perlindungan perempuan dan anak di pemerintah Provinsi PBD ,terwujudnya penanganan terhadap pengaduan kasus kekerasan anak dan perempuan di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya sementara Tujuan jangka menengah adalah pengembangan system layanan tanggap peran kepada seluruh stakeholder di provinsi papua Barat Daya,dan terwujudnya penanganan terhadap pengaduan kasus kekerasan anak dan perempuan di lingkup Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan untuk jangka Panjang melalui tanggap peran akan menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di wilayah Provinsi Papua Barat Daya
Lebih lanjut Beatriks Msiren Anggiluli,SE menjelaskan bahwa Warga Sorong Selatan Bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak cepat menanggapi persoalan persoalan perempuan dan anak karena kita melihat di Provinsi Papua Barat Daya ini terdapat tindak kekerasan yang tinggi sehingga dengan adanya tanggap peran dan perlindungan anak ini melibatkan semua stake holder untuk berkolaborasi dengan semua sebagaimana menanggapi persoalan kekerasan perempuan dan anak yang sangat tinggi sehingga perlu adanya penanganan yang serius karena banyak terjadi kekerasan yang tidak dilaporkan secara mendetail atau secara baik kepada pihak terkait yaitu Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya,”Ujarnya
Dinas ini merupakan dinas baru sehingga belum memiliki UPTD atau tempat khusus untuk menangani kasus kasus namun dalam jangka pendek ini akan dipersiapkan tempat yang menangani kasus kasus kekerasan ini dengan aman sementara ini dalam penangananan kasus kasus kekerasan bagi perempuan dan anak,”ungkapnya
Kami berharap agar kasus kasus kekerasan bagi perempuan dan anak jika warga mengetahui akan hal ini diharapkan agar segera melapor kepada Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Dayasehingga dapat di koordinir dengan baik agar permasalahan ini dapata di diatasi dan agar semua warga tahu untuk tidak berbuat semena mena dan melakukan kekerasan terhadap perempuan dan anak karena semua warga dilindungi oleh negara.
Untuk regulasi hukum saat ini masih dalam bentuk draft dan kedepanya mudah mudahan akan di buatkan Pergub yang mengikat tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Selain itu harapan kami adalah bahwa dengan maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tentunya harus ada perlindungan hukum yaitu dengan hadir nya aturan aturan dengan sejumlah regulasi dalam bentuk draft yang akan diterbitkan dalam bentuk peraturan Gubernur yang mengikat sehingga menjadi ikatan hukum sehingga kasus kasus kekersan permpuan dan anak tidak dibiarkan begitu saja.
“ Kedepan kalau boleh Kabupaten dan kota yang menangani kasus kasus ini jangan takut untuk melapor dan menjadikan kasus seperti ini menjadi hal biasan melainkan segera harus melapor supaya ada penanganan yang serius sehingga tingkat kekerasan perempuan dan anak di Papua barat daya dapat ditekan hingga 80 Persen,” Imbuhnya
Sementara itu Asisten 1 Setda Sorong Selatan Yoseph Bless,SH.MH, menyapaikan dukungan terhadap proyek perubahan ( Tanggap Peran ) Tanggap Perempuan Dan Anak Provinsi Papua Barat Daya yang dilaksanakan oleh Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Provinsi Papua Barat Daya Beatriks Msiren Anggiluli,SE sehingga kedepan tingkat kekerasan perempuan dan anak di Papua Barat Daya dapat menurun,
Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan penandatanganan dukungan terhadap proyek perubahan ( Tanggap Peran ) Tanggap Perempuan Dan Anak yang dilakukan oleh Asisten 1 Setda Sorong Selatan Yoseph Bless,SH.MH,Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan Marthina Atanay'SKM.M.Kes,Perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Sorong Selatan Sipora Hombore,STh serta pimpinan dan utusan organisasi perempuan diantaranya TP-PKK,GOW,DWP,Bhayangkara,Persit, dan anggota organisasi perempuan di Sorong Selatan.( Team / Red )
Tinggalkan Komentar
Kirim Komentar